Reuni

Malam sudah semakin larut, Elisa bolak-balik mengintip jam tangannya, dan mengecek pintu keluar cafe, jaga-jaga jika Rais kembali dari merokok di luar sana. Perempuan berkacamata tersebut tak bisa meninggalkan tempat duduknya dan menghampiri kekasihnya karena dia sedang ditengah-tengah acara reuni SMA.

“Elisa, mana kok pacarnya gak di bawa?”, tanya Rere salah satu teman dekatnya saat SMA sambil menimang balitanya yang berusia 2 tahun.
“Ah lagi ada acara juga.”, jawab Elisa singkat.
“Yah kirain mah masih jomblo”, saut salah satu teman laki-laki yang langsung disoraki dengan teman lainnya.

Tampak dari kejauhan Rais masuk dari pintu cafe, diikuti oleh Kassandra yang berusaha mengejarnya, namun Rais tampak tak menghiraukan.

“Hey, Rais tuh, CLBK kali ya sama Kassandra, mentang-mentang reunian. Hahaha.”, celetuk salah satu teman yang duduk di dekat Elisa disambut dengan cekikikan teman-teman lainnya.

Elisa dan Rais merahasiakan hubungan mereka yang baru berjalan 5 bulan karena masih merasa tidak enak dengan Kassandra. Sebelum mereka menjalin hubungan, Kasandra pernah menuduh kedekatan Elisa dan Rais sebagai retaknya hubungan Kassandra dan Rais hanya karena Elisa dan Rais satu kantor. Saat SMA Rais dan Elisa memang tidak pernah dekat, dan baru kenal lebih dalam setelah satu kantor.

Namun itu sudah setahun yang lalu, sejam SMA pun Kassandra dan Rais sudah mengalami putus-sampung yang tak ada ujungnya. Hingga akhirnya Rais memutuskan untuk menyudahinya. Namun, sepertinya Kassandra masih berusaha untuk kembali.

Pukul 11 malam, setelah acara selesai Elisa berpamitan dengan teman-temannya di pintu cafe dan berjalan bersama dengan Rere ke arah parkiran mobil. Masih terlihat Kassandra berusaha berbicara dengan Rais di sana.

Elisa pun berpisah dengan Rere dan menuju mobil Rais, beberapa menit kemudian Rais berlari kecil menyusul.

“Tadi Kassandra kenapa? Sempet di gosipin tuh sama anak-anak.”, tanya Elisa sambil duduk di kursi penumpang depan.
“Yah biasa lah minta balikan lagi.”, jawab Rais singkat. “Cuma tadi agak kelewatan.”
“Kelewatan gimana?”, tanya Elisa berusaha menahan perasaannya sendiri.
“Dia minta aku melamarnya.”, Rais tidak langsung menyalakan mesin mobilnya, namun hanya terduduk dan menatap kosong apapun yang ada di depan mobil.
“Lalu?”, Elisa cukup berhati-hati dalam bertanya, karena dia tahu sudah berapa kali Rais berusaha untuk melamar Kassandra, namun orang tua Kassandra sedikit tidak setuju dan selalu menunda lamaran tersebut. Elisa takut, dia akan kehilangan Rais, ya secepat itu.

“Hey tenang aja, gak usah dipikirin, keputusanku sudah bulat dan aku sudah memilih pilihan yang paling tepat.”, ada hening sejenak, kemudian Rais membuka dashboard di depan Elisa untuk mengeluarkan kotak kado kecil berpita. Rais membuka kotak tersebut, dan menyerahkannya pada Elisa, “Will you marry me, Elisa?”

“Ini serius?”, tanya Elisa sempat menahan nafas. Baru saja Elisa menyiapkan diri untuk melepas Rais.
“Serius! Aku udah berapa kali mau kasih kamu, tapi selalu gak tepat waktunya. Ternyata ngelamar anak orang itu gak perlu nyari waktu yang tepat, nanti keburu ketikung yang lain.”, celetuk Rais iseng.
“Hahaha bisa aja kamu, anyway cincinnya dipasangin atuh biar romantis, masa dipandangin kayak sales lagi jualan.”, balas Elisa.
“Dih, ngomong ‘yes i do’ dulu lah.”, ledek Rais lagi.

“Yes I do, Rais, thank you for choosing me as your future wife.”

Jakarta, 23 Januari 2018.
Xoxo, AyaseKim


**Behind The Story of Reuni:
My first post about one of my dream, but not a lucid dream (again). Mungkin saya kebanyakan nonton sinetron kali ya sampe mimpi pun cem FTV hahahahaha. Tapi itulah yang terjadi selama saya tertidur. Aneh? yup. Selamat menikmati inspirasi yang tak ada habisnya dan berasal dari bunga tidur.

goldalamode
Credit pic: ritani.com in The Best Diamond Shape for Your Hand Size

Tinggalkan komentar

Situs yang Didukung WordPress.com.

Atas ↑